Before the Storm by zemotion
Metallica by HenriKack
Lorem Ipsum

Selasa, 31 Desember 2013

0

Malam Pergantian Tahun 2013-2014: Tak Sekadar Menghitung Waktu Menyambut Datangnya Tahun Baru

Letupan kembang api menghasilkan percikan warna-warni di langit malam hari ini. Aku rasa tak hanya di Kota Balikpapan tempatku berada saat ini, tetapi hampir di seluruh penjuru dunia merayakan pergantian tahun ini. Ini adalah kali keduaku merasakan suasana pergantian tahun di Kota Balikpapan. Sejak gelap menyelimuti Kota Minyak ini, kabut asap telah memenuhi seluruh penjuru kota. Asap yang menurut teman-teman di Balikpapan merupakan akibat pembakaran kembang api dan juga aktivitas membakar ikan dan sebagainya. Ya, malam pergantian tahun baru di Balikpapan sangat erat kaitannya dengan dua hal itu. Kembang api dan berkumpul bersama keluarga, kerabat, teman sambil makan bersama yang biasanya identik dengan makanan yang dibakar, misalnya ikan bakar, ayam bakar, jagung bakar, dsb. Kemacetan dipastikan terjadi di beberapa titik keramaian, khususnya yang menjadi tempat perhelatan panggung hiburan menyambut tahun baru. Buatku, tidak ada spesial dengan hari-hari itu. Karena aku tetap saja masuk kerja di malam pergantian tahun ini (seperti tahun lalu). Namun ada rasa kepuasan tersendiri ketika menuliskan laporan perdana  di tahun yang baru ini pada buku laporan dengan tanggal 01/01/2014. Sembari terucap syukur atas hari-hari yang telah berlalu dan kesempatan-kesempatan yang telah Dia berikan dengan penuh kemurahan hati-Nya. Dan tentunya doa agar hari-hari yang akan datang dapat lebih baik.
Momen tahun baru tak jarang digunakan untuk menyuntikkan semangat baru, semangat yang lebih membara guna mencapai tujuan. Bahkan tak jarang sebagian orang akan memanfaatkan momen ini untuk menetapkan standar target yang baru dengan sebuah resolusi yang diharapkan akan memberikan hasil yang lebih memuaskan dibanding tahun sebelumnya. Namun kali ini aku tidak sampai sejauh itu. Targetku masih sama, strategiku masih sama. Setahun lebih bekerja di RU V Balikpapan masih kurasakan "mengambang". Aku belum mendapatkan pegangan yang aku yakin dapat menuntunku melangkah meniti karier di salah satu unit refinery Pertamina ini. Setahun lalu, banyak resolusi yang aku buat guna melakukan akselerasi mengejar ketertinggalanku dari mereka yang sudah lebih dahulu mengabdi di RU V Balikpapan ini, namun seakan aku merasa seperti berenang melawan arus. Aku sulit mengikuti alur dan pola yang sudah menjadi hal yang seakan mutlak di lingkungan kerjaku. Bahkan aku sempat mengalami masa-masa krisis saat berusaha berkarya mengikuti passion-ku yang kuharap dengan itu aku bisa bekerja dengan enjoy. Namun hari ini aku menemukan jawaban pertanyaanku selama ini. "Bagaimana jika lingkungan tidak mendukungku untuk berkarya?"
Ya, di penghujung tahun 2013 siang kemarin, aku mendapat undangan untuk mengikuti acara penyerahan hadiah lomba saving energi. Alhamdulillah, poster yang kubuat mendapatkan juara pertama. Namun momen yang paling berkesan justru dimulai setelah penyerahan hadiah itu. Motivation Session yang kali ini narasumbernya adalah Jamil Azzaini mengangkat tema tentang SuksesMulia berkaitan dengan tata nilai 6C Pertamina. Meskipun aku sudah pernah membaca sejumlah buku motivasi best seller yang ditulis oleh penulis yang juga merupakan motivator ternama di Indonesia, namun aku menemukan sebuah jawaban yang menurutku lebih eksak dibanding dari sumber-sumber lain yang pernah kubaca. Sederhananya begini, hidup itu matematis. Jika di beberapa buku yang pernah kubaca mengenai teori tarik-menarik yang menyatakan bahwa sesuatu akan menarik segala hal yang satu sifat dengannya. Contoh nyatanya adalah orang akan menolong kita jika kita mau menolong orang lain saat mereka mengalami kesulitan. Teori ini di dasarkan pada teori quanta, yakni partikel terkecil penyusun segala zat yang ada di bumi. Quanta ini selalu bergetar dengan frekuensi tertentu. Frekuensi getaran quanta tiap benda berbeda-beda. Namun beberapa benda yang memiliki sifat yang sama akan ikut bergetar ketika suatu quanta bergetar. Peristiwa ini disebut resonansi. Hal inilah yang dijadikan dasar berpikir positif. Ketika orang berpikir positif, maka getaran yang timbul juga getaran positif. Getaran tersebut akan direspon oleh alam dengan frekuensi yang sama yakni hal-hal yang positif juga.
Namun berdasarkan hasil motivation session yang kemarin aku ikuti, prinsip ikhtiar itu seperti hukum kekekalan energi. Energi tak dapat diciptakan dan tak dapat dimusnahkan, namun dapat berubah bentuk. Nah dengan demikian besarnya usaha akan sama dengan hasil yang kita peroleh. Hal ini juga berkaitan dengan hukum tarik-menarik (law of attraction). Namun secara eksak lebih dapat dijelaskan. Besaran hasil akan sebanding dengan usaha yang dilakukan. Jika saat ini usaha yang dilakukan lebih besar dibandingkan hasil, artinya kita memiliki tabungan energi yang entah nantinya akan kita nikmati dalam bentuk apa. Karena besarnya hasil akan sebanding dengan usaha, namun bentuk hasil yang akan kita nikmati itu yang belum tentu rimbanya. Menurut Jamil Azzaini, SuksesMulia itu dapat diukur dari harta, tahta, kata, cinta. Oleh karena itu, jika tidak dalam bentuk harta mungkin saja hasil itu akan kita nikmati dalam bentuk lain, misalnya tahta. Yang pasti untuk menjadi sukses hendaknya tidak sebatas pada aspek-aspek tersebut karena jika motivasi kita sebatas keempat aspek tersebut, belum tentu kita memperoleh kebahagiaan yang hakiki. Oleh karena itu untuk mencapai kebahagiaan itu perlu ditambahkan faktor Mulia di belakang kesuksesan. Artinya bagaimana purpose of life kita itulah yang akan mendatangkan kebahagian batin. Bagaimana kita bisa bermanfaat bagi orang lain. Itulah yang akan mendatangkan kebahagiaan yang sesungguhnya bukan sebatas harta maupun tahta.
Menurut Jamil Azzaini, selain tabungan energi, ada pula istilah Down Payment di dalam perhitungan ikhtiar kita. Bisa jadi sebelum melakukan usaha, kita sudah mendapatkan berbagai kemudahan dan hasil yang begitu banyak. Namun beliau mengingatkan agar kita waspada pada apa yang telah kita peroleh itu, apalagi jika besarannya lebih besar dibanding besaran usaha yang kita lakukan. Bisa jadi itu merupakan Down Payment, yang mana jika usaha berikutnya yang kita lakukan lebih kecil dibandingan hasil tersebut dapat menyebabkan tabungan energi kita negatif. Jangan sampai kita memperoleh efek tabungan negatif kita itu di dunia ini apalagi di akherat kelak.
Banyak kisah inspiratif yang disampaikan dalam motivatin session tersebut. Semoga hari esok akan jauh lebih baik dari hari ini. Aamiin.
Jadi, sudah siapkah Anda berhitung berapa besar usaha dan berapa besar hasil yang sudah Anda peroleh?

Rabu, 11 Agustus 2010

0

Berpikir Positif, Harus!

Hukum Tarik-Menarik (The Law of Attraction), mungkin sudah sering kita dengar bahkan sejak duduk di bangku SD. Jika kita ditanya, apa contoh aplikasi hukum tarik-menarik tersebut, untuk pertama kalinya mendengar pertanyaan tersebut, saya akan langsung teringat pada magnet. Pada dua buah magnet, akan berlaku hukum tarik-menarik jika kedua kutub yang berdekatan berbeda jenisnya, namun akan tolak-menolak jika kutubnya sama. Mungkin hampir serupa dengan contoh yang dulu pernah terpikir oleh saya, tetapi ternyata aplikasinya sangat luas dalam kehidupan kita.
Hukum tarik-menarik di sini merupakan hukum yang menyatakan bahwa, "Sesuatu akan menarik dirinya segala hal yang satu sifat dengannya"(1). Melalui hukum ini pulalah dapat dijelaskan mengapa seseorang cenderung senang berkumpul dengan orang-orang yang memiliki hobi yang sama. Akan sulit bagi saya untuk menjelaskan hal-hal fundamental mengenai hukum ini. Menurut pemahaman saya, setelah membaca buku Quantum Ikhlas karya Erbe Sentanu, kita akan mendapatkan apa yang kita pikirkan, meskipun terkadang hal itu bukanlah yang kita inginkan. Kenapa demikian?
Pada dasarnya, segala sesuatu yang ada di alam ini terdiri atas quanta-quanta yang saling bergetar satu sama lain. Quanta merupakan bagian terkecil suatu benda. Begitu juga dengan manusia, terdiri atas sistem organ, lebih kecil lagi organ, kemudian jaringan, sel, organel, molekul, atom-atom, partikel, dan bagian terkecilnya disebut quanta. Quanta tersebut mengeluarkan energi vibrasi. Energi itulah yang menimbulkan sifat, baik yang tampak maupun tak tampak. Suatu mekanisme yang terjadi pada contoh kasus hukum tarik-menarik tadi adalah bahwa quanta dari tubuh kita mengeluarkan getaran setiap saat. Getaran yang timbul saat kita merasa sedih akan berbeda ketika kita merasa senang. Sementara quanta lain yang ada di sekitar kita, di alam ini juga mengeluarkan getaran dan akan terjadi interaksi antara getaran yang sama seperti semacam resonansi. Nah, ketika quanta dari perasaan kita mengeluarkan getaran kegembiraan, maka quanta alam yang memiliki getaran yang sama (kegembiraan) akan merespon getaran yang dikirim oleh quanta kita. Dengan kata lain ketika kita mengirimkan getaran kegembiraan, getaran kegembiraan yang ada di alam akan mengirimkan suatu "feed back" kepada kita. Alhasil kita akan mendapatkan kegembiraan yang mungkin sama sekali tidak kita duga. Begitu juga bila kita mengirimkan getaran kesedihan atau kekhawatiran, maka yang akan kita dapatkan dari alam adalah rasa kesedihan dan kekhawatiran pula.
Lebih mendalam lagi, kata-kata bersifat magnetis. Ucapan adalah doa, begitulah ungkapan yang pernah saya dengar dari orang tua saya. Sesuai mekanisme getaran quanta yang menyebabkan terjadinya hukum tarik-menarik tadi, kata-kata yang kita ucapkan juga akan "menarik" kondisi sesuai dengan apa yang kita ucapkan atau pikirkan. Maka dari itu, hindarilah mengeluh. Ketika mengeluh, Anda mengeluarkan getaran negatif ke alam semesta yang kemudian menarik hal-hal negatif ke dalam hidup Anda. Jadi sama-sama kita berkata, sama-sama kita berpikir, kenapa tidak kita pikirkan hal-hal yang positif, sehingga kita mendapatkan hal yang bersifat positif pula.
Sebuah anggapan yang mungkin sudah banyak mengakar dalam benak kita. Orang kaya yang makin kaya, orang miskin yang makin miskin. Kenapa bisa terjadi demikian? Orang kaya yang pikirannya dipenuhi oleh segala kekayaannya, terlebih lagi jika orang kaya itu orang yang ahli syukur maka secara otomatis, hukum tarik-menarik akan melanggengkan kekayaannya. Sementara orang yang miskin terjebak dalam pandangan hidupnya sendiri. "Ah, orang miskin seperti kita akan selamanya miskin," mungkin kita pernah bahkan sering mendengar keluhan seperi itu. Harusnya, setelah kita paham hukum tarik-menarik, kita menghindari berkata seperti itu, bahkan sekedar memikirkannya. Jika quanta kita mengirimkan getaran itu ke alam semesta, maka yang kita dapatkan adalah seperti yang kita pikirkan.
Maka, inilah kesempatan kita, titik tolak kita untuk bangkit membenahi diri. Bangkit dengan motivasi penuh, semangat penuh, dan optimisme penuh. Keyakinan bahwa kita "Bisa" itulah yang kita butuhkan saat ini. Tak perlulah larut dalam kesedihan akibat kegagalan atau kesialan yang kita alami. Mari kita menjadi pribadi yang positif agar kita juga mendapatkan yang positif yang kita inginkan.
Semoga bermanfaat.
(1) Quantum Ikhlas, karya Erbe Sentanu hal. 49

0

Senyum Menyambut Ramadhan

Datangnya bulan suci Ramadhan sering kali membawa sejuta kebahagiaan bagi setiap muslim. Betapa tidak, pada bulan yang hanya terjadi setahun sekali ini, Allah swt menjanjikan pahala yang berlipat ganda bagi hamba-Nya yang mau mengisi bulan penuh berkah ini dengan ibadah. Pintu surga dibuka selebar-lebarnya dan pintu neraka ditutup, serta syaitan-syaitan dibelenggu. Sehingga pertempuran terbesar kita di bulan suci ini adalah melawan hawa nafsu kita sendiri. Apakah kita mampu menepis hawa nafsu dan menjalankan berbagai amalan-amalan yang akan mendapat balasan pahala dari-Nya, semua tergantung diri kita sendiri.
Salah satu agenda rutin yang sering dilakukan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan dengan saling mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa diikuti dengan permohonan maaf agar ibadah yang akan dilaksanakan lebih afdol. Ucapan tersebut biasa dikirimkan lewat pesan singkat melalui HP atau melalui jejaring sosial seperti facebook. Banyak sekali rangkaian kata yang begitu indah untuk dikirimkan kepada teman, kerabat, maupun saudara. Salah satunya penulis kutip sebuah pesan singkat dari teman waktu kuliah Diploma II tahun lalu;

Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kau sedang belajar tentang KETULUSAN,
Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kau sedang belajar KEIKHLASAN,
Ketika hatimu terluka sangat dalam, maka saat itu kau sedang belajar tentang MEMAAFKAN,
Ketika kau harus lelah dan kecewa, maka saat itu kau sedang belajar tentang KESUNGGUHAN,
Ketika kau merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kau sedang belajar tentang KETANGGUHAN,
Ketika kau harus membayar apa yang sebenarnya tak perlu kau bayar, maka saat itu kau sedang belajar KEMURAHAN HATI,
Tetap semangat, Tetap sabar, Tetap tersenyum!!!
Karena kau sedang menimba ilmu di UNIVERSITAS KEHIDUPAN,
Marhaban yaa Ramadhan...mohon maaf lahir dan bathin

Sebuah pesan singkat yang begitu padat dan sarat makna. Memberikan motivasi untuk melangkah menyusuri lorong-lorong waktu di bulan Ramadhan dan menjadi titik tolak menuju hari depan yang lebih baik seperti yang kita semua harapkan. Sebarkan semangat Ramadhan dan mantapkan hati kita menapaki setiap titian waktu di bulan penuh hikmah ini. Mari kita sambut Ramadhan dengan hati penuh suka cita, dan penuh semangat untuk mengisi Ramadhan dengan ibadah yang akan mengantarkan kita ke surga kelak, amiin...

n.b. terima kasih pak Su'udi atas inspirasinya, selamat menunaikan ibadah puasa