aku melintasi kabut malam,
memuja bulan yang temaram
meredup tertutup kabut
hawa dingin,
merapat ke dinding-dinding malam
berpagar ranting-ranting bayang
gelap meratap
dan jalanan serasa teriak
tergilas langkah-langkahku yang menggebu
berlari di antara letih dan rindu
menyatu
taklukan peluhku
dan senyum yang menyambut
menepiskan selimut kabut
dalam hatiku yang kalut
Yakinkan diriku, wahai Dewi Malam...
Kaki ini tak melangkah sia-sia,
Tangan ini tak menggenggam sia-sia,
Mata ini tak memandang sia-sia,
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar